Gapoktan Desa Nagrak Memproduksi Pupuk Organik

BERITA PURWAKARTA | Sesuatu ilmu jika dipelajari serius, pada akhirnya akan mendatangkan keberhasilan.

Ini terjadi pada Yoga, karena ketekunannya mempelajari ilmu pertanian, kini sosoknya dikenal sebagai petani sekaligus produsen pupuk organik yang sukses.

Awalnya pria 44 tahun asal Desa Nagrak Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta ini berprofesi sebagai sebagai pengrajin ukiran.

Pada tahun tahun 2019 Yoga mulai beralih profesi menjadi petani.

Saat itu begitu banyak tantangan yang dihadapinya, antara lain tanah khusus di wilayah Desa Nagrak sudah tidak subur lagi.

Petani pada umumnya masih menggunakan cara tradisional, kotoran ternak bertebaran dimana-mana sangat mengganggu kesehatan lingkungan sementara pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola kotoran belum dimiliki.

Yoga secara alami mulai belajar tentang pertanian termasuk teknik pembuatan pupuk organik. Selama dua tahun Yoga mempelajari dan memperaktekan semua ilmu yang diperolehnya. Ilmu tersebut didapat dari petani yang sudah berpengalaman, PPL, serta lewat pelatihan pelatihan.

Berhasil memproduksi pupuk organik, Yoga sempat kesulitan memasarkan karena pada saat itu petani belum mau menggunakan pupuk organik dan mereka lebih percaya pada pupuk Urea.

Hal tersebut menjadi cambuk bagi Yoga untuk melakukan sosialisasi ke petani lain bekerjasama dengan rekan dibidang pemasaran pupuk organik.

Untuk pembuatan pupuk organik dan pengemasan, pihaknya bekerjasama dengan warga setempat, petani dan pemuda di sekitar lingkungannya.

Berkat kegiatan dan keuletannya suami petugas BPP Sukatani Kabupaten Purwakarta itu berhasil meningkatkan volume produksi pupuk organik.

Yoga mengaku bisa menyerap tenaga kerja per hari 15 orang untuk memproduksi pupuk tersebut dengan upah kerja perorangan Rp.100.000 tidak makan, ngopi dan rokok.

Alhamdulillah pemasaran pupuk organik yang diproduksinya saat ini sampai ke daerah Karawang dan Subang. "terang Yoga.

Editor : Bah Endang