Festival Budaya Nusantara Meriahkan Puncak Hari Jadi Purwakarta
JENDELABERITA || Purwakarta – Kota Purwakarta bermandikan cahaya dan semarak budaya dalam puncak perayaan Hari Jadi ke-194 Kota dan ke-57 Kabupaten Purwakarta. Festival Budaya Nusantara yang digelar pada malam puncak tersebut bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan simbol nyata semangat kebersamaan dalam keberagaman budaya Indonesia.
Sejak petang, ribuan warga memadati Jalan Jenderal Sudirman. Jalanan yang biasanya dipenuhi kendaraan, malam itu berubah menjadi lautan manusia. Lampu warna-warni menghiasi sepanjang rute, dipadu aroma jajanan tradisional dari berbagai daerah yang menggoda selera dan menambah kemeriahan suasana.
Puncak acara dimulai dengan arak-arakan budaya spektakuler dari depan Kampus UPI (Parapatan Enggrang) menuju Pertigaan BTN. Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, atau akrab disapa Om Zein, memimpin iring-iringan dengan menaiki kereta kencana, didampingi Wakil Bupati dan unsur Forkopimda yang berkuda, menciptakan nuansa megah nan khidmat.
“Festival ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga panggung ekspresi budaya bagi seluruh warga. Setiap kecamatan berperan aktif menampilkan kesenian khas masing-masing,” ujar Bupati Om Zein dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa keberagaman seni dan budaya harus terus dirawat dan diberdayakan sebagai kekuatan daerah.
Pawai budaya megah itu menyita perhatian ribuan penonton yang berjejer di pinggir jalan. Sorak sorai dan tepuk tangan tak henti menggema, terlebih saat air mancur Sri Baduga di Situ Buleud ikut memancarkan semburan cahaya, menambah aura dramatis dalam setiap iring-iringan.
Festival ini menampilkan ragam kesenian tradisional dari seluruh Nusantara. Ogoh-ogoh dari Bali menjadi daya tarik utama malam itu, memukau anak-anak dan pengunjung yang berbondong-bondong mengabadikan momen. Tak ketinggalan, Reog Ponorogo dari Jawa Timur juga turut menyuguhkan pertunjukan energik dan penuh makna simbolis.
Seni tradisional khas Jawa Barat pun tampil memukau. Mulai dari Badud Pangandaran, Rengkong Sukabumi, Bebegig Ciamis, hingga Sisingaan Subang, seluruhnya memberi warna tersendiri. Penampilan Nyi Pohaci dan Wayang Gegeus dari Purwakarta turut memperkuat identitas budaya lokal dalam festival ini.
Setiap pertunjukan disambut meriah. Penonton tak hanya menyaksikan, tapi juga ikut larut dalam alunan musik dan tarian. Di sisi lain, puluhan stan makanan menghadirkan kuliner khas daerah—dari sate maranggi, bakso, hingga jajanan pasar—yang membuat suasana semakin hangat dan merakyat.
Uniknya, seluruh kecamatan di Kabupaten Purwakarta turut ambil bagian dalam festival ini. Keterlibatan masyarakat dari berbagai lapisan menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa memiliki. Festival ini menjadi panggung inklusif bagi seniman lokal dan ajang silaturahmi budaya.
Lebih dari sekadar hiburan, Festival Budaya Nusantara diharapkan menjadi agenda tahunan unggulan. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menargetkan kegiatan ini mampu menarik wisatawan, menghidupkan ekonomi kreatif, serta memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap budaya Indonesia yang berakar dari tanah sendiri. (Hd)


Posting Komentar untuk "Festival Budaya Nusantara Meriahkan Puncak Hari Jadi Purwakarta"